Selamat Datang......

Kami ucapkan trimakasih kepada sahabat-sahabat yang teleh sudi mampir di blog ini...

Kamis, 01 Oktober 2009

Profilku


Profil

DEDE SUPENDI
Aktivis Guru Purwakarta
”Membangun Komunitas Guru Kritis
dan mengusung Demokratisasi Pendidikan”


Ia biasa disapa Kang Dede oleh Teman – teman aktivis baik dari kalangan guru maupun aktivis LSM lainnya. Dede Supendi itulah nama lengkapnya. Sepintas sosok aktivis guru yang satu ini lebih berpenampilan sebagai wartawan dari pada sosok seorang guru, kurus dan janggutnya memang sosok guru, tetapi pakaian dan tas yang selalu melekat dalam kesehariannya dan mobilitas membangun jaringan dan informasi untuk keperluan Forum Aspirasi Guru Independen (FAGI) Kabupaten Purwakarta lebih memperlihatkan kewartawanannya.
Kang Dede inilah sosok aktivis guru dari Kabupaten Purwakarta. Sehari – hari ia mencerdaskan anak-anak bangsa di SDN 2 Sukajadi Kec. Pondoksalam. Aktivitas organisasi gurunya dimulai bersama teman-teman sesama aktivis guru Kabupaten Purwakarta dengan mendirikan Forum Aspirasi Guru Independen (FAGI) dan diamanahi sebagai Ketua Umum pertama dan saat ini ia masih dipercaya untuk menjadi ketua umum FAGI periode kedua kalinya. Ditingkat Nasional ia dipercaya sebagai ketua Divisi Infokom Dewan Pengurus Pusat Federasi Guru Independen Indonesia (DPP FGII) yang merupakan kumpulan organisasi independen dari berbagai daerah se Indonesia. Bahkan di tingkat Provinsi ia menjabat sebagai Wakil Ketua III Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jawa Barat. Selain aktivis guru ia juga aktif pada beberapa organisasi Kepemudaan (OKP) dan LSM seperti: Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Asosiasi Profesi Sumber Daya Manusia Indonesia (APSDMI), Dewan Pendidikan Kabupaten Purwakarta dan Karang Taruna Kab. Purwakarta.
Menjadi seorang aktivis guru baginya merupakan tanggungjawab moral untuk memulai memperbaiki pendidikan melalui gerakan membangun kesadaran guru yang dapat mencerdaskan dan mencerahkan bangsa. Ia merasa harus memperkuat basis komitmen profesinya melalui berbagai kegiatan dan gerakan membangun komunitas guru kritis. Dalam benaknya terkandung prinsip bahwa guru yang profesional dan sejati bukan sekedar guru yang baik dan rajin mengajar, tetapi lebih dari itu selalu memberi inspirasi pada berbagai gerakan pembaharuan pendidikan, sekaligus selalu membangun kesadaran kritisnya dalam menyikapi berbagai perubahan itu sendiri.
Sebelum menjadi aktivis guru suami dari Nunung Saadah ini pernah menjadi aktivis mahasiswa. Mantan Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM), juga pernah aktif di organisasi kemahasiswaan tertua di indonesia yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Aktivis guru ini adalah sosok yang tegas dalam mengusung demokratisasi pendidikan.
Komitmennnya untuk membangun komunitas guru kritis dan mengusung demokratisasi pendidikan ia terus kibarkan kemanapun angin membawanya baik dipertemuan-pertemuan pelatihan guru, seminar dan diskusi pendidikan atau ketika ia banyak berhubungan dengan banyak kalangan LSM baik di Purwakarta maupun luar Purwakarta.